Loading...

Riwayat Pencarian

Pencarian Populer

burger menu
Profile Image

Mama Tasya

...

Merayakan kemenangan kecil untuk Arrasya

Ini adalah momen kemenangan untuk Arrasya karena Arrasya mampu untuk lebih mandiri dan berhasil meregulasi emosinya. Setelah 7x diantar ke sekolah dalam keadaan menangis dan merengek tidak mau berpisah dengan Mama, hari ini akhirnya Arrasya menunjukkan senyumnya ketika diantar ke sekolah! Padahal, di perjalanan menuju sekolah, Arrasya sebenarnya masih gelisah dan terlihat sangat tidak nyaman. 


Untuk membantu Arrasya menenangkan diri, aku bercerita soal pengalaman Papa dan Mamanya dulu ketika bersekolah. “Nggak gampang ya Nak buat sekolah dan say bye bye sama Mama? Iya, Papa dulu juga begitu kok. Dulu, waktu Papa masih kecil, tiap sekolah sama seperti Arrasya, pasti menangis dan selalu minta ditemenin Oma.” Mendengar ini, Arrasya sedikit terkejut namun juga tersenyum lega karena ia merasa gelisahnya itu valid. Papa juga mengalaminya. 


Aku lanjutkan ceritaku. “Tapi, kalau Mama beda, Nak. Kalau Mama selalu happy ketika sekolah. Mama semangat sekali sekolah! Mama diantar Nenek dengan ceria, dan pamit tanpa menangis karena Mama tau nanti akan dijemput lagi. Kemudian, Mama sekolah sama ibu guru dan main sama teman-teman. Seru sekali!” Arrasya pun tersenyum mendengar cerita ini. Karena ketika beraktivitas di kelas, sebenarnya ia sangat menikmati kegiatannya bersama guru dan teman-temannya.


Arrasya mulai mencerna kedua cerita tersebut, dan aku bertanya lagi ke Arrasya, “Jadi, Arr hari ini ke sekolah mau sambil sedih seperti Papa, atau happy dan semangat seperti Mama?” Ia berpikir sejenak. Akhirnya Arrasya sendiri yang menentukan keputusannya: “Aku mau happy kalau ke sekolah, kayak Mama,” katanya sambil tersenyum lebar. Sesampainya di sekolah, Arrasya terlihat ceria menyambut ibu guru dan teman-temannya. Di pintu sekolah, ia pun pamit denganku, “bye, Mama! Kalau udah selesai sekolah, nanti jemput Arr ya,” katanya tanpa menitikan air mata. 


Bukan hal yang mudah tentunya untuk mencapai momen ini. Ada banyak latihan di rumah, role playing sekolah-sekolahan, bertukar cerita, dan membaca buku tentang pergi ke sekolah, yang akhirnya membentuk keberanian Arrasya untuk bersekolah – atau lebih tepatnya untuk berpisah sejenak dari Mama. Berbagai Bekal Untuk Menang aku persiapkan, termasuk penuhi nutrisinya.


Walau bagi anak lain mungkin ini adalah hal yang sepele, namun bagi Arrasya ini adalah sebuah kemenangan. Kemenangan melawan rasa ketidaknyamanannya jauh dari Mama dan berada dalam ruang kelas. Kemenangan yang dibekali dengan proses berlatih untuk fokus, berpikir kritis, dan akhirnya menentukan keputusan untuk menang! #BekalUntukMenang


floating-icon